Sabtu, 24 Oktober 2009

Pengalaman Menyabalkan dengan Windows Update

Beria IT

Pernahkah anda mengalami hal seperti yang saya alami ini ? Tanpa anda sadari komputer anda mendownload windows update secara otomatis karena anda lupa mematikan fitur windows automatic update. Jika anda mematikan automatic window update setelah proses downlod berjalan ternyata sia-sia saja karena update tetap akan berjalan terus meskipun sudah anda set ke manual atau windows update off. Apalagi koneksi internet anda dengan telkomflash, seperti yang saya alami. O ya, saya pake telkomselflash karena puas sama speednya yang lumayan, bisa 2,2Mbps bro, soalnya dapat sinyal HSDPA. Alhasil baru konek kurang-lebih 00:04:04 menit udah dapat volume data 13.5 MB. Padahal saya belum buka apa-apa. Jadi pusing deh. Selidik punya selidik di systray bawah ada icon bahwa windows sedang update. Waw... langsung aja aku diskonek. Aku matiin automatic windows updatenya, terus aku konek lagi flashnya. Aku kirain udah gak mungkin wimdowsnya update secara automatic lagi.Ternyata saya salah, windows update tetep download terus.., karena tidak aku pantau trafiknya, tau-tau stelah durasi 01:50:48 udah dapat data 27,5 MB, padahal cuma buat chatting doang. Wah jadi stress nih. Aku buka lagi automatic windows update, ternyata sudah off, tp kok masih tetep download terus setiap aku connect ke internet. Sampai-sampai total data yang terdowload sia-sia dari windows update berjumlah 100MB, selama waktu konek total 04:11:04. 


 Akhirnya aku terpikir, kenapa gak tanya-tanya google saja untuk memecahkan problem ini. Dan setelah aku googling dengan hp, karena ga berani googling pake laptop, aku dapat solusinya. Ternyata benar bahwa kalo windows udah terlanjur mulai proses download buat update, meskipun automatic updatenya dimatikan proses download akan terus berjalan selama komputer terhubung ke internet. Nah solusinya aku dapat dari googling sebagai berikut:

  “To stop Updates and remove the icon go onto

 start>control panel>administrative tools>Services
 right click on automatic updates and press stop.
 The icon should now disapear and the updates should stop bothering you


 Enjoy”

 Setalah saya ikuti langkah tersebut, kemudian aku coba konek lagi, aku sengaja tidak browsing atau online apapun untuk melihat apakah proses download windows update sudah tidak berjalan. Ternyata benar, Aku tunggu sampai 10 menit tidak ada trafik data, jadi lega deh saya.
Namun setelah komputer saya coba restart, dan saya coba konek ke internet lagi, teryata proses download windows update berjalan lagi, baru konek 00:01:31 sudah download 7,9 MB langsung aja aku diskonek, pusing deh. Iseng-iseng aku coba lagi buka:

 start>control panel>administration tool>Service, nah aku klik kanan pada automatic windows update, kemudian aku klik properties, kemudian di tab General, Startup type aku pilih manual, terus di service status yang tadinya starting, kemudian tombol stop aku klik dan status service berubah jadi stopped.
Setelah itu aku coba restart lagi laptop, kemudian aku konek ke internet, ternyata tidak ada lagi proses download windows update. Nah, sekarang dah benar-benar lega... tapi aku kehilangan 100 MB kuota telkomselflash sia-sia......

 Mudah-mudahan pengalamanku ini bisa bermanfaat buat temen-temen yang membaca...

Rabu, 21 Oktober 2009

Satelit Buatan Mahasiswa Indonesia Diluncurkan 2010

Berita IT

Satelit mini atau nano-satelit buatan mahasiswa Indonesia akan diluncurkan pada tahun 2012, karena pembahasan antar mahasiswa UGM, ITB, ITS, UI, dan PENS ITS serta mahasiswa Indonesia di luar negeri sudah dimulai.

"Mulai tahun ini (2009), kami melakukan serangkaian pertemuan dengan mahasiswa dari berbagai kampus," kata peneliti asal Indonesia di TU Delft Belanda, Dedy H.B. Wicaksono, PhD., di Surabaya, Senin.

Di sela-sela Lokakarya INSPIRE (Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research & Education) di PENS ITS, ia mengatakan pertemuan akan berlanjut dengan penelitian secara intensif di Belanda atau di Indonesia.

"INSPIRE merupakan forum pertemuan antar mahasiswa dengan berbagai stakeholder dari pemerintah dan lembaga riset untuk mendorong penguasaan teknologi satelit sejak kalangan mahasiswa," katanya.

Alumnus Teknik Fisika ITB Bandung (S1) pada tahun 1934-1998 itu menyatakan Indonesia sangat membutuhkan satelit untuk peta hutan, perikanan, bencana alam, kepulauan, kriminalitas laut, dan sebagainya.

"Kita sudah memiliki Satelit Palapa dan usianya sudah 30 tahunan. Teknologinya dibuat di luar negeri, sehingga devisa negara akan tersedot keluar dan kita akhirnya tidak memiliki kemandirian," kata alumnus Tokyo University of Technology (S2) itu.

Menurut alumnus TU Delft Belanda (S3) itu, satelit yang besar itu membutuhkan dana yang mahal hingga ratusan miliar atau bahkan triliunan, namun nano-satelit hanya berkisar Rp5 miliar dan satelit mini akan bertahan selama kurun tiga tahunan.

"Tidak hanya murah, tapi nano-satelit itu sebenarnya dapat kita kuasai dengan mudah, apalagi di dalamnya sudah ada unsur pendidikan, aspek aplikasi teknologi, dan penelitian lintas keilmuan seperti telekomunikasi, elektronika, energi surya, dan sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, kata penggagas INSPIRE itu, para dosen dapat mendorong mahasiswa telekomunikasi yang selama ini merumuskan tugas akhir (TA) tentang alat-alat telekomunikasi seperti handphone (HP), namun kini dapat mengarahkan TA pada bidang satelit.

"Jadi, pembahasan dapat dilakukan pada tahun 2009, lalu tahun 2010 dengan penelitian intensif, bahkan TU Delft sangat senang bila penelitian dapat dilakukan di Belanda, kemudian tahun 2011 dilakukan persiapan dan tahun 2012 ada peluncuran," katanya.

Senada dengan itu, Sekretaris Menkominfo, Dr Eng. Son Kuswadi, menyatakan dana pembuatan nano-satelit hanya Rp5 miliar dan bila dimulai dengan pertemuan, penelitian, hingga akhirnya peluncuran nano-satelit, maka akan dibutuhkan dana sekitar Rp10 miliar.

"Pembahasan lewat workshop yang melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas itu akan kita lakukan dua kali selama tahun 2009, termasuk pembahasan dengan LAPAN, BPPT, IPTN, Departemen Kelautan dan Perikanan," katanya.

Setelah itu, kata dosen robotik PENS ITS Surabaya itu, pembahasan intensif untuk aplikasi akan dilakukan di TU Delft Belanda dan di Indonesia hingga tahun 2011.

"Tahun 2012 akan kita lakukan peluncuran, apakah peluncuran akan memanfaatkan lembaga sejenis LAPAN di Indonesia yang sudah memiliki lokasi peluncuran roket atau mungkin LAPAN juga sudah siap pada tahun itu," katanya.

Ia menambahkan pemanfaatan nano-satelit itu akan diaplikasikan untuk fungsi telekomunikasi di saat bencana alam dan pencegahan pencurian ikan. "Nantinya, bisa juga untuk sensor cuaca," katanya.

Selasa, 20 Oktober 2009

Pengguna HP Lebih Beresiko Terserang Tumor Otak

Berita IT

Pengguna telefon selular mungkin menghadapi resiko lebih besar untuk terserang tumor otak, demikian laporan media, Rabu, dengan mengutip penelitian paling akhir dari AS.


Dalam penelitian sebelumnya, beberapa ilmuwan memang menemukan hubungan lemah antara telefon selular dan tumor otak, namun tak ada petunjuk jelas mengenai apa resiko yang dihadapi pengguna telefon selular.

"Kami tak dapat membuat kesimpulan pasti mengenai ini," kata Dr. Deepa Subramaniam, Direktur "Brain Tumor Center" di "Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center" di Washington, D.C.

"Tetapi studi ini, selain berbagai studi sebelumnya, terus meninggalkan keraguan yang menggelayuti mengenai potensi peningkatan resiko. Jadi, satu kali lagi, setelah bertahun-tahun, kami tak memiliki jawaban jalan-pintas."

Namun, Joel Moskowitz, penulis senior studi itu, mengatakan bahwa "jelas ada resiko". Ia adalah Direktur di "Center for Family and Community Health" di University of California, Berkeley, School of Public Health.

"Saya takkan mengizinkan anak-anak menggunakan telefon selular, atau saya setidaknya akan mengharuskan mereka menggunakan perangkat `headset` terpisah," kata Moskowitz.

"Kelihatannya kita semua lalai sebagai masyarakat atau sebagai (penghuni) satu planet karena semata-mata menyebar-luaskan teknologi ini sampai tahap yang kita hadapi sekarang tanpa melakukan penelitian yang lebih menyeluruh mengenai potensi bahaya dan cara melindungi diri dari bahaya itu. Jelas, kita perlu mempelajari jauh lebih banyak lagi mengenai teknologi ini," katanya.

Para peneliti mendapati bahwa penggunaan telefon genggam selama satu dasawarsa atau lebih lama lagi mengakibatkan peningkatan 18 persen resiko tumor otak yang mungkin muncul di bagian tempat telefon itu digunakan, kata Moskowitz.

Namun Moskowitz, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua, percaya bahwa juga ada potensi bahaya di bagian lain tubuh --pada aurat, misalnya-- ketika telefon tersebut ditaruh di saku.

Dengan demikian banyak orang di seluruh dunia menggunakan telefon seluar, bahkan resiko kecil dapat diterjemahkan menjadi banyak penyakit dan kematian, ia menegaskan.

Moskowitz memperingatkan, "Kita perlu melakukan banyak penelitian yang jauh lebih menyeluruh karena tebusannya benar-benar mahal dan kelihatannya lebih bijaksana jika anda lebih berhati-hati mengenai ini, terutama pada anak-anak, yang memiliki jaringan yang masih berkembang dan ukuran tempurung serta otak yang lebih kecil."

Tahun lalu, Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan AS menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai resiko yang ditimbulkan oleh penggunaan telefon selular untuk waktu lama.

Lembaga tersebut mendesak agar penelitian seperti itu dipusatkan pada kesehatan anak, perempuan hamil dan janin serta pekerja yang menjadi sasaran pajanan (exposure) tinggi dalam pekerjaan.

Setelah absen 2 tahun...

Berita IT

Setelah sekitar 2 tahun lebih ga pernah update blog, rasanya kok tiba-tiba ingin update lagi ya... Ya, 2 tahun lebih blog saya ini tidak saya sentuh sama sekali, ya dikarenakan ketidaan sarana dan kemauan sih. Sekarang saya akan coba lagi update blog saya ini dengan berita-berita baru, seputar ICT tentunya. Memang sih berita-berita yang saya tulis di sini saya dapat dari membaca berita dari situs-situs berita terpopuler, disamping juga ada yang hasil dari saya melihat dan mengamati yang terjadi sehari-hari di sekitar saya. Sesuai tujuan saya membuat blog ini, yaitu agar semakin tersebarnya berita-berita seputar ICT di tanah air, yang tidak hanya bisa dibaca di situs-situs berita populer saja tetapi juga bisa dibaca di blog pribadi, agar semakin banyak nantinya orang-orang Indonesia yang semakin melek kepada yang namanya Teknologi Informasi dan Komunikasi. Okey, itulah yang dapat saya sampaikan sebagai pengantar akan dimulainya lagi update berita-berita seputar ICT di blog saya ini..