Selasa, 20 Oktober 2009

Pengguna HP Lebih Beresiko Terserang Tumor Otak

Berita IT

Pengguna telefon selular mungkin menghadapi resiko lebih besar untuk terserang tumor otak, demikian laporan media, Rabu, dengan mengutip penelitian paling akhir dari AS.


Dalam penelitian sebelumnya, beberapa ilmuwan memang menemukan hubungan lemah antara telefon selular dan tumor otak, namun tak ada petunjuk jelas mengenai apa resiko yang dihadapi pengguna telefon selular.

"Kami tak dapat membuat kesimpulan pasti mengenai ini," kata Dr. Deepa Subramaniam, Direktur "Brain Tumor Center" di "Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center" di Washington, D.C.

"Tetapi studi ini, selain berbagai studi sebelumnya, terus meninggalkan keraguan yang menggelayuti mengenai potensi peningkatan resiko. Jadi, satu kali lagi, setelah bertahun-tahun, kami tak memiliki jawaban jalan-pintas."

Namun, Joel Moskowitz, penulis senior studi itu, mengatakan bahwa "jelas ada resiko". Ia adalah Direktur di "Center for Family and Community Health" di University of California, Berkeley, School of Public Health.

"Saya takkan mengizinkan anak-anak menggunakan telefon selular, atau saya setidaknya akan mengharuskan mereka menggunakan perangkat `headset` terpisah," kata Moskowitz.

"Kelihatannya kita semua lalai sebagai masyarakat atau sebagai (penghuni) satu planet karena semata-mata menyebar-luaskan teknologi ini sampai tahap yang kita hadapi sekarang tanpa melakukan penelitian yang lebih menyeluruh mengenai potensi bahaya dan cara melindungi diri dari bahaya itu. Jelas, kita perlu mempelajari jauh lebih banyak lagi mengenai teknologi ini," katanya.

Para peneliti mendapati bahwa penggunaan telefon genggam selama satu dasawarsa atau lebih lama lagi mengakibatkan peningkatan 18 persen resiko tumor otak yang mungkin muncul di bagian tempat telefon itu digunakan, kata Moskowitz.

Namun Moskowitz, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua, percaya bahwa juga ada potensi bahaya di bagian lain tubuh --pada aurat, misalnya-- ketika telefon tersebut ditaruh di saku.

Dengan demikian banyak orang di seluruh dunia menggunakan telefon seluar, bahkan resiko kecil dapat diterjemahkan menjadi banyak penyakit dan kematian, ia menegaskan.

Moskowitz memperingatkan, "Kita perlu melakukan banyak penelitian yang jauh lebih menyeluruh karena tebusannya benar-benar mahal dan kelihatannya lebih bijaksana jika anda lebih berhati-hati mengenai ini, terutama pada anak-anak, yang memiliki jaringan yang masih berkembang dan ukuran tempurung serta otak yang lebih kecil."

Tahun lalu, Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan AS menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai resiko yang ditimbulkan oleh penggunaan telefon selular untuk waktu lama.

Lembaga tersebut mendesak agar penelitian seperti itu dipusatkan pada kesehatan anak, perempuan hamil dan janin serta pekerja yang menjadi sasaran pajanan (exposure) tinggi dalam pekerjaan.

Tidak ada komentar: